Menulis Apa Yang Aku Baca


 Pecahan Piring Porselen

Oleh Bettie B. Youngs


Niat ku  membeli buku Chicken Soup for the soul ini untuk Ola karena di dalam buku ini berisi gambar-gambar yang begitu  detail bisa sebagai referensi Ola dalam menggambar. Ternyata setelah aku baca bukunya, isinya bagus banget. Setiap cerita berisi pelajaran hidup yang bagus sekali. Ini merupakan sebuah buku bacaan ringan yang isinya amat berbobot menurut ku.

Salah satu cerita di dalam buku itu ialah "Pecahan Piring Porselen". Cerita ini mengenai piring-piring porselen cantik yang tentu mahal harganya dan biasanya akan menjadi pajangan di dalam lemari kaca antik. Kalau pun dipergunakan paling juga sekali dalam setahun atau mungkin di waktu merayakan acara istimewa atau disaat menerima tamu istimewa. 

Disini diceritakan bagaimana Sang Ibu selalu menyiapkan santapan istimewa dan menata meja makan dengan piring-piring dan gelas-gelas cantik  untuk keluarganya. Meskipun terkadang terjadi ada piring atau gelas indah itu pecah. Baginya, tak  ada yang lebih istimewa selain keluarganya. Jika keluargaku menikmati makanan yang aku hidangkan, maka piring atau pun gelas pecah jadi tidak berarti.

Setiap piring pecah atau retak memiliki kisah di baliknya. Bersama-sama keluarga merekatkan pecahan piring itu seperti sedang bermain puzzle. Setelahnya bisa disimpan di lemari untuk menjadi sebuah kenangan yang penuh cerita manis di dalamnya. Pecahan piring porselen itu menghadirkan sejumlah kisah cinta mengenai keluarganya, tetapi tak ada satu pun yang sebegitu mengesankan seperti warisan yang dia lekatkan pada piring itu. Pecahan piring itu mengawali kisah cintanya dari kisah-kisah cinta selanjutnya.

Sebuah pelajaran berharga yang bisa aku ambil dari buku ini adalah sebuah barang yang pecah atau hilang jangan sampai membuat luka hati salah satu keluarga. Marah atau pun sedih itu sudah pasti, tetapi harus berpikir "Biarlah hanya barang yang pecah atau hilang, bukan kebahagiaan keluarga". Karena keluarga tetaplah istemewa dari apapun.

Cerita ini mengingatkan aku pada kejadian yang pernah aku alami, yakni cerita tentang teko warisan nenekku yang hampir berumur 100 tahun. Pada saat itu, tanpa sengaja tanganku menyenggol teko tersebut sehinnga jatuh membentur tembok. Mamaku sempat terkejut, dengan tersenyum mengambil teko yang jatuh itu lalu meletakkan ketempat semula, sambil berkata " ujungnya saja yang pecah ". Sampai sekarang teko tersebut tetap aku simpan dan aku pergunakan. Apa yang mamaku lakukan saat itu menjadi sebuah kenangan yang sangat berharga bagiku.


Comments

  1. Replies
    1. Haturnuhun sudah mampir,, belajar dan belajar mb

      Delete
  2. Barang antik menyimpan banyak cerita. Wow, kisah yang menarik mbak. Salam kenal 🙏😊

    ReplyDelete

Post a Comment